Pemerintah AS Larang Penggunaan Perangkat Lunak Kaspersky: Langkah untuk Mengurangi Risiko Keamanan Siber dari Rusia

CEO Kaspersky Lab (Gambar: Wikimedia Commons)

Pada tanggal 20 Juni 2024, Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan larangan penjualan perangkat lunak antivirus Kaspersky di wilayahnya, dengan alasan kekhawatiran atas risiko keamanan nasional dan privasi pengguna yang disebabkan oleh hubungan perusahaan tersebut dengan Rusia. Keputusan ini diumumkan oleh Departemen Perdagangan AS melalui Biro Industri dan Keamanan, yang menekankan bahwa langkah ini adalah "pertama dari jenisnya" untuk mengatasi ancaman yang dianggap sangat serius.

Menurut Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, langkah ini diambil karena Rusia dianggap memiliki kapasitas dan niat untuk memanfaatkan perusahaan-perusahaan Rusia, seperti Kaspersky, guna mengumpulkan dan memanipulasi informasi pribadi warga Amerika. Raimondo menyatakan, "Rusia telah menunjukkan kapasitas, dan lebih dari itu, niat untuk mengeksploitasi perusahaan Rusia seperti Kaspersky untuk mengumpulkan dan mempersenjatai informasi pribadi orang Amerika. Itulah sebabnya kami harus mengambil tindakan ini."

Pemerintah AS khawatir bahwa akses istimewa perangkat lunak Kaspersky ke sistem komputer dapat digunakan untuk mencuri informasi sensitif atau menginstal malware, serta menahan pembaruan kritis, yang dapat meningkatkan ancaman siber.

Larangan ini akan berlaku mulai 20 Juli 2024, dengan Kaspersky diizinkan memberikan pembaruan perangkat lunak dan layanan keamanan kepada pelanggan yang ada hingga 29 September 2024. Setelah itu, perusahaan tidak akan diizinkan lagi untuk mengirim pembaruan perangkat lunak ke pelanggan di AS. Raimondo menambahkan bahwa pengguna Kaspersky di AS saat ini tidak melanggar hukum, tetapi sangat disarankan untuk segera beralih ke penyedia alternatif guna melindungi data dan keamanan mereka.

Pemerintah AS juga akan membuat situs web khusus untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang alasan larangan ini dan membantu mereka mengambil langkah-langkah selanjutnya. Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Departemen Kehakiman akan bekerja sama untuk menyampaikan informasi ini kepada masyarakat luas.

Reaksi dan Tanggapan

Kaspersky menanggapi keputusan ini dengan menyatakan bahwa keputusan AS didasarkan pada "iklim geopolitik saat ini dan kekhawatiran teoritis, bukan pada evaluasi komprehensif terhadap integritas produk dan layanan Kaspersky." Perusahaan tersebut menegaskan bahwa aktivitasnya tidak mengancam keamanan nasional AS dan akan mencari opsi hukum untuk mempertahankan operasinya.

Ini bukan pertama kalinya Kaspersky menghadapi tekanan dari pemerintah AS. Pada tahun 2017, pemerintahan Trump melarang agen federal AS menggunakan perangkat lunak Kaspersky dengan alasan kekhawatiran bahwa perusahaan tersebut dapat dipaksa membantu agen intelijen Rusia. Laporan media pada saat itu menyebutkan bahwa peretas pemerintah Rusia telah mencuri dokumen rahasia AS dari komputer seorang kontraktor intelijen yang menjalankan antivirus Kaspersky, menandai insiden pertama spionase yang diketahui akibat penggunaan perangkat lunak perusahaan tersebut.

Dampak terhadap Infrastruktur Kritis dan Organisasi

Pejabat senior Departemen Perdagangan AS mengungkapkan bahwa Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) akan melakukan pendekatan kepada organisasi infrastruktur kritis yang menggunakan perangkat lunak Kaspersky untuk membantu mereka menemukan alternatif. Selain itu, tiga unit Kaspersky akan dimasukkan ke dalam daftar entitas yang dikenakan pembatasan perdagangan, yang akan merusak reputasi perusahaan dan berpotensi menghantam penjualannya di luar negeri.

Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah AS untuk terus menekan Moskow, terutama di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina. Senator Demokrat Mark Warner, ketua Komite Intelijen Senat, mengatakan, "Kami tidak akan pernah memberikan kunci jaringan atau perangkat kami kepada negara musuh, jadi sangat tidak masuk akal untuk berpikir bahwa kami akan terus membiarkan perangkat lunak Rusia dengan akses perangkat terdalam dijual kepada orang Amerika."

Langkah tegas Pemerintah AS untuk melarang penjualan perangkat lunak Kaspersky mencerminkan upaya berkelanjutan untuk melindungi keamanan siber nasional dari potensi ancaman yang timbul dari hubungan perusahaan dengan Rusia. Meskipun Kaspersky menyangkal tuduhan tersebut dan berencana untuk mencari solusi hukum, larangan ini menandai babak baru dalam ketegangan antara AS dan perusahaan teknologi asing yang dianggap memiliki risiko terhadap keamanan nasional.

Dengan larangan ini, pengguna perangkat lunak Kaspersky di AS harus segera mencari alternatif untuk memastikan keamanan data mereka, sementara perusahaan-perusahaan yang tergantung pada perangkat lunak ini harus melakukan penyesuaian cepat untuk mematuhi peraturan baru dan menjaga keamanan operasional mereka.

Posting Komentar

0 Komentar